Kenangan Duel yang Legendaris
iNews Game Sport – Dustin Poirier dan Max Holloway memiliki sejarah panjang di UFC, dan setiap pertemuan mereka selalu memberikan aksi yang mendebarkan. Mereka pertama kali bertarung pada 2012, di mana Poirier berhasil mengalahkan Holloway lewat submission. Namun, pertemuan mereka pada 2019 untuk memperebutkan gelar interim kelas ringan UFC adalah yang paling berkesan, ketika Poirier memenangkan pertarungan melalui keputusan mutlak setelah lima ronde penuh intensitas. Pertarungan itu menunjukkan kemampuan teknis dan kekuatan mental keduanya, menciptakan sebuah rivalitas yang masih hidup hingga saat ini.1
Keinginan Dustin Poirier untuk “Tarian Terakhir”
Setelah bertahun-tahun di arena UFC, Poirier merasa pertarungan ketiga melawan Holloway bisa menjadi “tarian terakhir” yang sempurna untuk mengakhiri kariernya. Sebagai petarung veteran, Poirier telah menghadapi banyak tantangan dan meraih berbagai kemenangan. Namun, berhadapan kembali dengan Holloway memberikan arti yang lebih dalam bagi Poirier. Pertarungan ini tidak hanya akan menghibur penggemar, tetapi juga akan memberi Poirier kesempatan untuk menutup karier dengan gaya melawan seorang lawan yang ia hormati dan telah menciptakan sejarah bersamanya.
Dua Gaya Bertarung yang Berbeda
Poirier dikenal dengan gaya bertarungnya yang agresif dan tak kenal takut, sementara Holloway terkenal dengan kemampuan striking yang akurat serta stamina yang luar biasa. Jika pertarungan ketiga ini terjadi, keduanya akan menghadirkan duel yang sangat menarik antara dua petarung dengan gaya yang unik. Poirier kemungkinan akan menggunakan kekuatannya untuk menekan Holloway sejak awal, sedangkan Holloway akan berupaya menjaga jarak dan bertahan dengan kombinasi pukulan tajamnya. Pertarungan ini akan menjadi tantangan teknis yang menguji strategi masing-masing.
Peluang Pertarungan Terjadi
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari UFC, spekulasi dan tekanan dari para penggemar dapat mendorong UFC untuk mewujudkan pertarungan ini. Banyak yang berpendapat bahwa pertarungan ini akan menjadi penghormatan yang layak bagi karier kedua petarung. Terutama Poirier yang mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya dalam waktu dekat. Dengan popularitas mereka yang tinggi, pertarungan ketiga antara Poirier dan Holloway bisa menjadi salah satu acara terbesar di UFC, menarik perhatian penggemar dari seluruh dunia.
Penutup Rivalitas dengan Gaya
Jika pertarungan ketiga ini terlaksana, baik Poirier maupun Holloway akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan sekali lagi siapa yang terbaik. Di atas segalanya, ini adalah tentang dua petarung yang menghormati satu sama lain dan ingin menutup babak terakhir mereka dengan cara yang bermartabat. Apakah Poirier akan keluar sebagai pemenang seperti di dua pertarungan sebelumnya, atau Holloway yang akhirnya membalas kekalahannya. Duel ini akan selalu dikenang sebagai salah satu rivalitas klasik di UFC.